Jumat, 11 Mei 2012

Antropologi / Evolusi


  1. Definisi Evolusi
Evolusi adalah perubahan secara berangsur-angsur dari sederhana menuju bentuk yang komplek.

  1. Evolusi di bagi menjadi dua, yaitu :

1.      Evolusi Fisik

Pada tahun 1859, Charles Darwin ( 1809-82 ) menerbitkan buku On the Origin Of Species, pernyataan resmi pertama tentang teori evolusi melalui “ seleksi alam”. Ini mengindikasikan bahwa organisme berkompetisi dengan kekuatan – kekuatan alam, dan mereka yang paling mampu bertahan hidup melakukannya dengan lebih baik dan mewariskan sifat-sifat yang menguntungkan tersebut kepada yang lain secara genetic. Menurut Darwin evolusi tersebut terjadi secara bertahap bukan dalam tingkatan-tingkatan yang terpisah, dan gagasan itu tidak menyiratkan perkembangan yang bersifat satu arah. Selain itu, teori tersebut tidak berlaku untuk perkembangan masyarakat. Tetapi, para pakar evolusi budaya memiliki gagasan yang sedikit berbeda. [1]
Ø  Pokok-Pokok Pikiran Darwin

Pokok- pokok pikiran Darwin adalah bahwa teori evolusi juga dijadikan rujukan dalam membahas proses-proses evolusi social sampai paruh kedua abad ke-19. kelompok evolusionisme beranggapan bahwa seluruh organisme hidup mengalami proses evolusi dari yang sangat sederhana sampai meningkat ke yang lebih kompleks.artinya bahwa masyarakat berkembang mengikuti cara yang sama seperti yang dilalui oleh species hewan kera dari segi adaptasi lingkungannya.
Kami tidak setuju dengan teori Darwin, menurut argumen kelompok kami bahwa manusia itu tidak mengalami proses evolusi. Sejak awal manusia hadir secara fisik seperti manusia pertama di muka bumi ini, yaitu Nabi Adam.

2.      Evolusi Budaya

Menurut Sir James Frazer ( 1854-1941 ), seorang ilmuan klasik yang menjadi professor Antropologi pertama di Universitas Liverpool pada tahun 1908, hidup di dalam sebuah dunia yang dikelilingi oleh buku. Ia menjadi terkenal setelah menulis buku The  Golden Bough ( diterbitkan dalam 13 volume sejak tahun 1890 ). Ini merupakan karya ilmiah yang menakjubkan tetapi sangat spekulatif, membandingkan berbagai adat-istiadat dan keyakinan di seluruh dunia dalam upayanya untuk menelusuri evolusi agama dalam masyarakat manusia. Menurut legenda antropologi, saat ditanya apakah ia bersedia berkunjung atau bertemu dengan salah satu dari orang-orang yang ditulisnya, dia menjawab dengan ngeri : “ jangan sampai terjadi “.
Beberapa ilmuan lain pernah melakukan kontak langsung dengan masyarakat – masyarakat yang sangat berbeda dengan masyarakat mereka.Edward B Tylor, pernah menghabiskan waktu satu tahun untuk menjelajahi Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan percaya bahwa pikiran manusia adalah sama dalam semua kebudayaan manusia, meskipun tingkatan –tingkatan perkembngan budaya nya berbeda.
Ahli hukum Amerika, Lewis Henry Morgan ( 1818-81 ), adalah salah satu ahli evolusi yang paling penting dan paling berpengaruh, bukan semata- mata karena buku yang ia tulis, Ancient Society, yang  diterbitkan pada tahun1877. Sebagian besar ketertarikannya muncul akibat kontaknya dengan suku Indian Iroquois di Negara Bagian New York. Bahkan ketertarikannya membuatnya menemukan sebuah masyarakat rahasia yang disebut The Gordion Knot yang melakukan pertemuan-pertemuan pada malam hari di seputar api unggun, dengan kostum suku Indian yang masih asli. Selain tertarik pada tema-tema hukum, seperti istilah-istilah yang terkait dengan pertalian keluarga – keluarga pemerintahan dan tanah milik, ia juga menciptakan sebuah teori evolusinya yang detail dengan menganggap “ tahapan perkembangan manusia dibagi menjadi tiga fase- mulai dari biadab, barbar, sampai beradab.
Factor kunci dalam teorinya adalah perkembangan tehnologi. Barbarisme dipercaya muncul bersamaan dengan ditemukannya tembikar, dan peradaban muncul dengan digunakannya abjad dan tulisan. Tahap-tahapan tersebut juga dikaitkan dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya tanah milik dan meningkatnya moralitas, karena ia percaya ( tanpa bukti nyata ) bahwa didalam masyarakat –masyarakat terdahulu, kebebasan seks merupakan hal yang lazim.  
Ø  Pokok- pokok Pikiran atau Teori Para Ahli

Edward B Taylor  berpendapat bahwa Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi sangat lambat, yakni selama beberapa ribu tahun, dari tingkat-tingkat yang rendah, dan melalui beberapa tingkat antara sampai pada tingkat –tingkat yang tinggi. Bentuk masyarakat dan kebudayaan manusia dari tingkat yang paling tinggi itu adalah seperti bentuk masyarakat dan kebudayaan bangsa-bangsa Eropa Barat pada waktu itu. Selain masyarakat dan kebudayaan bangsa-bangsa Eropa, semuanya mereka anggap “ primitife “ dan lebih rendah, dan merupakan sisa bangsa didunia digolongkan menurut  berbagai tingkat evolusi. Ketika sekitar tahun 1860 ada beberapa karangan yang mengklasifikasikan bahan-bahan mengenai berbagai kebudayaan di dunia dalam berbagai  tingkat evolusi.[2]
 Intinya gagasan dasar tentang evolusi kebudayaan menyatakan bahwa masyarakat dan budaya telah berkembang mengikuti serangkaian tahapan yang bisa diduga dan teratur.
Menurut pemikiran Sir James Frezer,evolusi budaya  primitive modern dianggap sama dengan tahap-tahap awal yang pernah diraih budaya-budaya Eropa, titik-titik tinggi dalam perkembangan budaya.
Pokok pikiran Lewis Henry Morgan, dia juga termasuk pendukung teori evolusi social. Tahap perkembangan masyarakat yang dikemukakan Morgan merupakan salah satu teori evolusi social dan budaya yang berpengaruh pada abad ke-19. pokok pikirannya adalah bahwa manusia memiliki tiga tahap evolusi / perkembangan masyarakat ,yaitu savagery,barbarism,civilization. Pada tahap savagery ( liar buas ), manusia hidup dengan berburu dan meramu. Pada tahap barbarism ( liar ganas ) manusia mulai mengenal cara bercocok tanam dan berternak hewan. Sementara masyarakat yang berperadaban sudah ditandai dengan system penulisan dan mampu membentuk system pemerintahan kerajaan atau state.

DAFTAR PUSTAKA
Coleman, Cimon & Watson, Helen.2005.Pengantar Antropologi.Bandung: Nuansa
Kontjaraningrat, Pengantar Antropologi
Pujileksono, sugeng.2006.Sebuah Pengantar Antropologi.Malang : UMM press.



[1] Coleman, Simon, & Watson, Helen.2005. Pengantar Antropologi. Bandung : Nuansa. Hlm 36
[2] Konjaraningrat, pengantar sosiologi, hlm 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar