A. Paradigma Sosialisme
Komunis
Dalam faham sosialisme sejak semula terdapat sebuah kerancauan. Disatu
fihak sosialisme merupakan sebuah cita-cita moral tinggi yang mutlak sifatnya,
cita-cita tentang pola perekonomian yang non-eksploitatif, yang tidak
ditentukan oleh kerakusan individual, melainkan oleh keprihatinan bersama,
tentang sebuah masyarakat berlandaskan kesetiakawanan yang sejati.
Tetapi dilain fihak cita-cita itu dikaitkan pada sebuah konsep
perekonomian empiris tertentu, perekonomian atas dasar penghapusan hakum milik
pribadi terhadap alat-alat produksi. Sosialisme adalah kepercayaan bahwa sumber
ketidaksamaan social terletak dalam hak milik pribadi produktif. Kombinasi dua
unsure itu, cita-cita etis dan kepercayaan empiris ekonomis, menghasilkan utopi
sosialisme, harapan akan masyarakat tanpa ekploitasi. Akan tetapi, suatau
gerakan yang mengkaitkan cita-cita mutlak pada sebuah program politik empiris
mudah menjadi ideologis.
Sebagai perimbangan terhadap kapitalisme sebagaimana telah disampaikan
diatas, muncullah paham nasionalisme untuk mengantisipasi jurang pemisah antara
sikaya dan si miskin ( perbedaan kelas ), caranya adalah dengan menyama
–ratakan penghasilan perekonomian.
Oleh karena itu alat produksi dikuasai pemerintah atau sekelompok orang (
partai sosialis ) yang dikontrol pemerintah dengan peraturan ketat serta
control keseragaman terhadap keberadaan upah dan penggajian. Namun kemudian
kelakuan pengaturan muncul, siapa yang tidak bekerja tidak mendapat upah yang
layak. Sebaliknya kenaikan upah tidak dapat dituntut, begitu juga perbaikan
jaminan lainnya, bahkan lebih jauh sangat dicurigai kemungkinan demontrasi
buruh dan pemogokan massal.
Dari
keseluruhan paham sosialisme ini dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut:
1.
semua orang adalah
bersaudara
2.
pengaturan sama rata sama
rasa
3.
perbedaan kelas kaya dan
miskin dihapuskan
4.
kaum buru tani dikelola
dalam partai sosialis
Komunisme merupakan tindak lanjut dari bentuk ekstrim sosialisme, yaitu
untuk mengantisipasi persaingan bebas ekonomi antara kelas borjuis dengan kelas
proletar ( rakyat banyak ), maka Karl Marx, mengemukakan antisipasinya melalui
keadilan struktur social yang anti kelas sebagaai berikut:
1.
hak milik pribadi
dihapuskan
2.
Negara memprogramkan nasib
kaum proletar
3.
Negara dikuasai partai
tunggal social komunis.
Pada tanggal 7
November 1917 kaum Bolshevik, dibantu oleh kelasi- kelasi Angkatan Laut dari
kapal jelajah Aurora, mengusir pemerintahan Sementara dari istana Musim Dingin
di Petrograd dan menempatkan sebuah pemerintahan Bolshevik didalamnya. Beberapa
hari kemudian kaum Bolshevik juga merebut kekuasaan di Moskow.
Tahun 1989
melihat keambrukan mendadak dan tak tersangka kekuasaan komunisme Moskow atas
Negara-negara di Eropa Timur. Satu demi satu rezim-rezim komunis di Polandia,
Hongaria, Jerman Timur, Cekoslavia , Bulgaria , dan akhirnya Rumania
digulingkan. Tahun 1990 melihat terdobraknya kekuasaan mutlak partai komunis di
Uni Soviet. Pada bulan Februari tahun 1991, masa depan Uni soviet diliputi
kegelapan , akan tetapi partai komunis tidak berkuasa kembali dan diperkirakan
juga tidak mungkin, apa pun perkembangannya, mengembalikan situasi sebagaiman
berlaku sebelum Mikhail Gorbashev menjadi sekretaris partai Komunis, bulan
Maret 1985.
Salah satu alasan keambrukan
rezim-rezim komunis adalah kegagalan system ekonomi sosialis di Negara-negara
seperti perpecahan antara RRC dan Uni Sovyet. Ekonomi perencanaan pusat
sosialisme total disertai absensi segala control demokratis, menghasilkan
inefiensi, salah urus, sikap acuh-tak acuh, kemalasan, kekosongan motivasi,
hambatan-hambatan birokratis dan korupsi yang semakin melumpuhkan semua sector
perekonomian.
Contoh paling mencolok kegagalan ekonomi sosialis adalah pertanian.
Sebelum Perang Dunia I Rusia adalah gudang gandum Eropa. Sekarang Uni Sovyet
tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri. Adalah menarik
bahwa sekitar sepertiga seluruh produksi sayuran dan buah-buahan Uni Soviet
diproduksi diatas bidang tanah amat kecil yang boleh ditanami secara bebas oleh
setiap keluarga tani dan hasilnya dijual bebas di pasar.
Dan masih satu point. Tidak perlu disangkal bahwa Uni soviet ( dan Cina )
mencapai beberapa hasil pembangunan yang mengagumkan. Dalam waktu singkat Uni
Soviet naik dari Negara yang terbelakang menjadi Negara adikuasa kedua didunia.
Tetapi Uni soviet, dan komunisme pada umumnya, tidak berhasil mewujudkan cita-cita yang justru menjadi
legitimasi sosialisme dalam perbandingan dengan kapitalisme.mewujudkan
kesejahteraan masyrakatnya.[1]
Oleh karena itu kami berpendapat bahwa komunisme Soviet memang pada akhir
perjalanannya. Perubahan-perubahan diwilayah kekuasaan Soviet adalah Ireversibel.
Komunisme Soviet keropos total. Tak mungkin ia menemukan kembali vitalitasnya.
Itu berlaku bagi Negara-negara
bekas satelit US .
Sebuah intervensi militerpun tidak dapat mengembalikan system kekuasaan komunis
di Negara-negara itu. Pengalaman Polandia menunjukkan hal itu. 1982 Partai
Komunis Polandia terpaksa memanggil jendral jaruzelki untuk menindas Serikat
Buruh Solidaritas karena partai sendiri sudah tidak mampu lagi. Tetapi
jeruzelki tidak dapat mengembalikan kekuasaan partai komunis Polandia. Akhrnya
tahun 1989 Jeruzelki sendiri terpaksa mengajak solidaritas ( yang waktu itu
masih terlarang ) untuk mengambil alih tanggung jawab di Polandia.
Akan tetapi, di Uni Soviet pun roda sejarah tidak dapat diputar kembali.
Empat tahun glasnost telah mendemitologisasikan segala pamor yang pernah
dimiliki Marxisme Leninisme. Keterbukaan media massa
Soviet membawa pesan sampai kedesa terakhir bahwa perekonomian soviet berada
dipinggir keambrukan ( sesuatu yang sudah lama dirasakan masyarakat ), bahwa US terbelakang
dibandingkan dengan Negara industri maju lain. Dan bahwa keterbelakangan itu
adalah akibat system komunisme. Tidak mungkin ideology komunisme pernah dapat
menjadi sebuah ideology harapan lagi bagi masyarakat soviet.
Obsesi Karl Marx melahirkan revolusi di berbagai belahan dunia, Lenin
mendirikan pemerintahan komunis Rusia, beliau memang pengikut karl marx yang
fanatic menerjemahkan komunis menjadi
politik praktis perekonomian. Kemudian stalin menjadikan partai komunis
tertanacap kuat hampir tiga perempat abad di Negara adi kuasa Uni Sovyet.
Sedangkan di Republic Rakyat Cina, Mao Tse Tung menyuburkan komunis di Negara
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar